RSS
coretan ini adalah hasil dari sorotan mata yang terimajinasi oleh pikiran, dan tertuang pada papan ketik yang menjadi saksi tentang kejadian itu.

Pages

terima kasih telah berkunjung ke Blog ini, semoga Coteran Beralas Papan Ketik bermanfaat. Saya tunggu kritik dan saran kalian. terima kasih. CP : facebook dan twitter

Pendekatan Parafrase


A.      Pengertian Parafrase
Pengertian pendekatan paranfratis adalah strategi pemahaman kandungan makna dalam suatu cipta sastra dengan jalan mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang berdeda dengan kata-kata yang digunakan oleh pengarangnya. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah seperti berikut,
     1.        Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya.
    2         Penguraian kembali sebuah teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.

Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal. Parafrasa tampil dalam bentuk lain dari bentuk aslinya, misalnya sebuah wacana asli menjadi wacana yang lebih ringkas, bentuk puisi ke prosa, drama ke prosa, dan sebaliknya. Parafrasa cenderung diuraikan dengan menggunakan bahasa si pembuat parafrasa bukan diambil dari kalimat sumber aslinya apalagi membuat parafrasa secara lisan.

B.       Cara Membuat Parafrasa
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan,
1.        Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai untuk memperoleh gambaran umum isi bacaan/tulisan.
2.        Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian penting dan kata-kata kunci yang terdapat pada bacaan.
3.        Catatlah kalimat inti dan kata-kata kunci secara berurut.
4.        Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan topik bacaan.
5.         Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahasa sendiri.

Untuk mereka yang baru dalam taraf belajar, langkah membuat parafrasa ialah dengan cara meringkasnya terlebih dahulu. Namun, harus diingat parafrasa disusun dengan bahasa sendiri, bukan dengan bahasa asli penulis. Pendekatan sebagai prinsip dasar atau landasan yang digunakan seseorang ketika mengapresisikan puisi dapat bermacam-macam. Keanekaragaman pendekatan yang digunakan ditentukan oleh tujuan dan apa yang akan diapresiasikan lewat teks sastra yang dibacanya. Memparafrasakan suatu tuturan atau karangan secara lisan bisa dilakukan setelah mendengar tuturan lisan atau setelah membaca suatu naskah tulisan.

Teknik membuat parafrase lisan adalah seperti bertikut,
1.        Membaca informasi yang cermat.
2.        Memahami informasi secara umum.
3.        Menulis inti atau pokok informasi dengan kalimat itu sendiri.
4.        Mencatat kalimat pokok atau inti secara urut.
5.        Mengembangkan kalimat inti atau kata-kata kunci menjadi pokokpokok pikiran yang sesuai dengan tema/topik informasi sumber.
6.        Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata atau kalimat sendiri.
7.        Jika kesulitan menguraikannya, hal di bawah ini dapat membantu:
a.         Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata aslinya.
b.    Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
c.         Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau kalimat aktif menjadi pasif.
d.        Jika berbentuk narasi, bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.

C.      Memparafrasakan Naskah Drama Menjadi Prosa atau Cerita
Naskah drama juga termasuk karya sastra memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama terdiri atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsur dialognya. Dalam naskah drama, tokoh ditulis berjajar di sebelah kiri diikuti dengan percakapan tokoh tersebut. Sesekali terdapat penjelasan mengenai gerakan, perilaku, pikiran, atau perasaan si tokoh yang ditulis di dalam kurung. Memparafrasa naskah drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Jika dalam puisi banyak terdapat simbol, pada naskah drama, kita harus memperhatikan unsur berikut,
1.        Pahami setting atau latar cerita.
2.        Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
3.        Pahami penjelasan tentang tokoh yang ada di dalam kurung.
Setelah mendapatkan kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan kembali cerita drama ke bentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar